Dalam upaya menjaga lingkungan dan memenuhi regulasi pemerintah, banyak perusahaan kini beralih ke sistem pengolahan limbah yang lebih ramah lingkungan. Salah satu teknologi yang semakin diminati adalah pengolahan limbah anaerobik yang menghasilkan biogas. Namun, tahukah Anda bahwa efisiensi energi dari biogas ini bisa ditingkatkan? Artikel ini akan mengupas tuntas tentang teknologi ini pada sistem biogas dan bagaimana teknologi ini dapat memberikan manfaat bagi Perusahaan.
Apa itu Co-firing?
Co-firing adalah proses pembakaran bersama antara biogas dengan bahan bakar lain, seperti batubara atau biomassa. Dalam konteks pengolahan limbah anaerobik, co-firing memungkinkan penggunaan biogas sebagai sumber energi tambahan, yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Di Indonesia, Kementerian ESDM telah mencanangkan program implementasi co-firing pada 52 PLTU yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia (ESDM). Upaya ini tentu memberikan dampak yang sangat baik bagi lingkungan, karena penggunaan fosil semakin berkurang dan mendukung gerakan peningkatan penggunakan EBT atau Energi Baru Terbarukan.